*nanya ke cewek*
Suka bola? Suka. Klubnya? Barca. Cih
*nanya lagi*
Suka bola? Suka. Klubnya? MU. Sampis.
Kalian sering ga ngalamin kayak gitu? Terutama cowok, nanya ke cewek tentang bola, dan klub kesukaannya. Pasti sebagian besar jawab Barcelona atau MU, paling yang beda dikit Madrid. Mainstream.
Sedikit banyak itu gambarin sifat cewek dalam seleksi cowok
buat dipacarin, mereka mau yang mainstream, yaa standarnya cowok yang dipacarin
kalian tau sendiri lah.
Kalau pun mau yang absurd kayak seniman mentok di anak band
dan penari (dalam hal ini shuffler). Jarang ada yang mau sama pelukis, penulis,
pematung atau bahkan penari tradisional. Kenapa?
“Apa yang mau diharapkan dari penulis/ pematung/ pelukis di masa depan?”
Itu kali ya yang sering terucap. Mereka yang mainstream
sering kali memikirkan kehidupan duniawi masa depan, kebahagiaan sesaat. Tapi
lupa kebahagiaan batin dengan orang yang dicinta.
Sederhana aja, ibarat mainstream-nya cewek, kalo dia pacaran
sama orang ganteng, pasti bakal ada perasaan was-was cowoknya bakal direbut.
Walaupun cowoknya berkata tidak, yaa, namanya juga cowok.
Tapi kalo ama cowok biasa aja, apa perasaan itu bakal ada?
Yah, gue ngalamin sendiri lah sebagai penulis pemula. Dimana
karya menjadi imajinasi bersama, bukan yang dipentaskan personal. Imajinasi
berasal dari mana-mana, rusak inti karya yang sudah terindah.
*nanya lagi*
Suka bola? Suka. Klubnya? Chelsea.
ITU CEWEK AMAT SANGAT PACARINABLE SOB!
Piss bro~
chelsea bacot
ReplyDelete