Bermain OK Cupid

Jadi, seperti sebagian pemuda Jakarta lainnya, Saya juga pernah nyobain Tinder (dan cuma sekali ada yang match, itupun setelah ditanya "ini beneran atau ga sengaja swipe kanan?" ga dibalas). Tapi belakangan mulai Saya tinggalkan, algoritmanya mulai ga asyik. Mereka semacam tahu kalau mantan Saya pada berjilbab, dan mulai merekomendasikan akun-akun setipe mantan Saya. Nyeh.

Lalu melihat beberapa rekomendasi untuk nyobain OK Cupid, di sini algoritmanya bisa lebih kompleks, karena profil kita bisa lebih detail, tidak se-general Tinder. Ada juga pertanyaan-pertanyaan yang bisa dijawab untuk dijadikan variabel algoritmanya.

Tidak seperti Tinder yang harus match dulu baru bisa menyapa, di OKEOCE OKC kita bisa langsung mengandalkan pick up line segera setelah swipe kanan. Ini salah satu keunggulannya. Dan, umm, berikut beberapa kalimat pick up line yang pernah Saya coba (dan tentunya tidak dibalas).

pick up line:

pick up line:

pick up line:

pick up line:

pick up line:

pick up line:

pick up line:

pick up line:

pick up line:

pick up line:

pick up line:

pick up line:

pick up line:

Kebanyakan gak sih? Ya masih ada yang lain yang udah swipe kanan tapi belum Saya sapa. Yaudah lanjut lain kali aja ya. Intinya kalo bikin pick up line jangan tanya pendapatnya tentang kepunahan manusia.




Piss bro~~



Tampaknya postingan ini akan diperbarui secara berkala. Berikut beberapa tambahan kalimat pembuka Saya saat bermain OK Cupid (yang gagal tentunya).

pick up line:

pick up line:

pick up line:

pick up line:

pick up line:

pick up line:

pick up line:

pick up line:

pick up line:

pick up line - Siapapun yang self summary-nya cuma "Hi", "Hai", "Halo", atau kalimat pendek ringkas lainnya, berhak mendapatkan pertanyaan seperti di bawah ini.: