Sekarang komik itu hiburan yang gabisa dianggap remeh. Apalagi komik lokal, kualitasnya udah bisa menyamai komik luar, baik dari US atau Jepang (keduanya Gue anggap sebagai kiblat komik). Beberapa tahun terakhir komik berbasis aplikasi juga menggeliat. Sebut aja yang diterbitkan lewat Line Webtoon, Comico, atau Ciayo.
Secara pribadi masih belum cocok baca komik secara scrolling (dengan panel yang disesuaikan) atau kalo orang bilang "format webtoon". Untuk beberapa genre yang tidak butuh panel yang "wah" kayaknya masih bisa diterima, seperti romance atau slice of life. Tapi untuk komik genre macam olahraga atau aksi, Gue lebih pilih membaca konvensional.
Langsung aja, berikut rekomendasi komik lokal yang menurut Gue patut diperhitungkan. Tentu saja komik konvensional, terutama yang tersedia versi cetaknya. Beberapa Gue pilih karena kualitas ceritanya, atau gambarnya, atau kualitas cetaknya, atau bahkan gabungan ketiganya.
Tawur
Komik aksi dari C Suryo Laksono dengan premis menarik, tawuran antar sekolah untuk mendapatkan hadiah dana bantuan sekolah. Tiap sekolah punya pimpinan, yang disebut kepala suku, dengan kekuatan yang unik-unik.Tawur menurut Gue salah satu yang, diremehkan, dalam jagat komik cetak, atau karena Gue gak ngikutin re:ON aja.
5 menit sebelum tayang
Baru kali ini liat komik mengangkat tema editor stasiun TV. Kalo lika-liku balik layar stasiun TV kayaknya udah banyak dalam format sitkom, serial, atau lainnya. Kemampuan Ockto Baringbing menulis cerita tidak perlu diragukan lagi, Galauman, Rajasa, Tarung Legenda, Suryaraka, dan banyak lainnya udah jadi bukti.
Madasastra
Alex "Immortal" Irzaqi, salah satu pendekar dari Padepokan Ragasukma. Cerita silat dan teknik arsiran yang luar biasa membuat terkesima. Madasastra digambar sepenuhnya manual, manuskrip asli membuktikan itu. Panel, latar belakang, semua manual. Bisa dilihat cuplikannya di Manuskrip Madasastra.
Nusantaranger
Kalo ini udah dibahas sendiri di postingan blog Gue beberapa tahun lalu, baca di #NUSANTARANGER. Omong-omong sekarang udah berubah jadi Nusa V, dan terbit di re:ON. Awalnya agak bingung ngikutin karena ini reboot, jadi ceritanya beda dengan sebelumnya. Tapi lama-lama enak juga kok.
Arigato Macaroni
Kalo orang tanya ke Gue apa komik Indonesia terbaik, ya ini. Erfan Fajar membuat ini dengan jujur, hangat, dekat dengan sehari-hari. Kualitas cetak juga sangat-sangat premium. Dibuat sepenuh hati, penuh kenangan dengan orang sekitar, mempertemukan Gue dengan banyak orang, dan menjadikan mereka keluarga. Btw, lagi diskon di Tokped, dan, kecil kemungkinan akan dicetak lagi, sedih. Jadi, segeralah beli, komik Indonesia terbaik.
Omong-omong, ada alasan kenapa gak dinomorin, karena
Piss bro~~
Secara pribadi masih belum cocok baca komik secara scrolling (dengan panel yang disesuaikan) atau kalo orang bilang "format webtoon". Untuk beberapa genre yang tidak butuh panel yang "wah" kayaknya masih bisa diterima, seperti romance atau slice of life. Tapi untuk komik genre macam olahraga atau aksi, Gue lebih pilih membaca konvensional.
Langsung aja, berikut rekomendasi komik lokal yang menurut Gue patut diperhitungkan. Tentu saja komik konvensional, terutama yang tersedia versi cetaknya. Beberapa Gue pilih karena kualitas ceritanya, atau gambarnya, atau kualitas cetaknya, atau bahkan gabungan ketiganya.
Tawur
:
5 menit sebelum tayang
:
Madasastra
:
Nusantaranger
:
Arigato Macaroni
:
Omong-omong, ada alasan kenapa gak dinomorin, karena
10. You— 🐈 (@luthfilik) March 23, 2019
9. Just
8. Can't
7. Rate
6. Local
5. Comic
4. Like
3. This
2. Nusantaranger
1. Arigato Macaroni
Piss bro~~
Comments
Post a Comment